Peluang emas tersebut juga dimanfaatkan J-Rocks dengan pembuatan video klip singel utamanya, “Falling In Love” (yang berversi bahasa Indonesia dan Inggris). Menurut Anton Rudi Kelces (drumer J-Rocks), empat hari adalah waktu yang maksimal karena setiap shift berlangsung 12 jam dengan 1 hari untuk mixing.
Pilihan mengutamakan “Falling In Love”, karena muatan lirik mewakili perasaan mereka yang sama sekali tak sangka bisa terpilih mengalahkan grup band lain peserta Soundrenaline 2008 yang rata-rata telah bernama besar seperti Nidji, Gigi, Slank dan Padi.
Membagi-bagi bendera ke sejumlah penonton di muka panggung, disimbolisasikan sebagai pesan hati yang harus merdeka. J-Rocks yang memproklamasikan diri sejak awal sebagai “band fashion”, terbilang jadi dimudahkan saat kemudian terpikir memakai kostum yang berunsur batik keraton. Mereka juga berpikiran taktis dengan memasukkan medley lagu-lagu tradisional, serta menyisipkan lagu “Rasa Sayange” yang bermaksud menyentil sikap nasionalisme karena pernah “diperebutkan” keaslian kulturnya antara Malaysia dan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar