www.spacezapper.com

Sabtu, 06 Juni 2009

j_rock(falling in luvv)

Band dengan gaya khas jepangnya, J-Rocks untuk tahun ini patut berbangga hati setelah mendapatkan hadiah tiket rekaman ke Abbey Road, London setelah keluar sebagai The Best Band Who Can Free Their Voice di pagelaran konser terbesar tahunan, Soundrenaline 2008. J-Rocks dengan formasi Iman ( Vokal ), Sony ( Gitar ), Wima ( Bas ) dan Anton ( Drum ) ini, rencananya membuat album mini berisikan sekitar lima lagu dengan aransemen musik yang berbeda dan menjadi bagian kesempatan mereka memproses rekaman dan mixing di Studio 3, Abbey Road, London, Inggris (10-14 Oktober 2008) bersama sound engineer kenamaan, Christ Bolster.

Peluang emas tersebut juga dimanfaatkan J-Rocks dengan pembuatan video klip singel utamanya, “Falling In Love” (yang berversi bahasa Indonesia dan Inggris). Menurut Anton Rudi Kelces (drumer J-Rocks), empat hari adalah waktu yang maksimal karena setiap shift berlangsung 12 jam dengan 1 hari untuk mixing.
Pilihan mengutamakan “Falling In Love”, karena muatan lirik mewakili perasaan mereka yang sama sekali tak sangka bisa terpilih mengalahkan grup band lain peserta Soundrenaline 2008 yang rata-rata telah bernama besar seperti Nidji, Gigi, Slank dan Padi.

Membagi-bagi bendera ke sejumlah penonton di muka panggung, disimbolisasikan sebagai pesan hati yang harus merdeka. J-Rocks yang memproklamasikan diri sejak awal sebagai “band fashion”, terbilang jadi dimudahkan saat kemudian terpikir memakai kostum yang berunsur batik keraton. Mereka juga berpikiran taktis dengan memasukkan medley lagu-lagu tradisional, serta menyisipkan lagu “Rasa Sayange” yang bermaksud menyentil sikap nasionalisme karena pernah “diperebutkan” keaslian kulturnya antara Malaysia dan Indonesia.

Rabu, 27 Mei 2009

vidio tanpa lampu

J-Rocks sekitar dua minggu lagi akan melepas ke layar kaca video musik untuk single ketiga, Cobalah Kau Mengerti (CKM), dari album kedua mereka, Spirit. Syuting video musik itu dilakukan tanpa sinar lampu. Gelap-gelapan?

Syuting video musik CKM telah dijalani di kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat oleh empat pemuda berusia 25-26 tahun yang terdiri dari Iman Taufik Rachman (vokal dan gitar), Sony Ismail Robbayani (gitar), Swara Wimayoga (bas), dan Anton Rudi Kelces (drum) ini. Sutaradaranya, Eka Nugraha. “Sekarang sedang proses editing,” kata Iman kepada .com, usai tampil dalam .com Music Corner, Kamis (12/6) di Toko Buku Gramedia Supermall Karawaci, Tangerang.Diceritakan oleh Sony, video musik tersebut tanpa cahaya lampu. “Cahayanya dari matahari. Jadi, syutingnya dari jam tujuh pagi sampai jam lima sore,” tuturnya.

Anton dan Wima mengisahkan pula, J-Rocks tampil nge-band membawakan CKM dalam video musik itu. Sementara itu, dua talent, satu cowok dan satu cewek, berperan sebagai sepasang kekasih. “Ceritanya, si cowok tuh sahabat kami,” sambung Wima.

CKM dipilih sebagai single ketiga setelah perusahaan rekaman yang mengontrak J-Rocks, PT Aquarius Musikindo, mengadakan survey dan menghitung peminat RBT (ring back tone) untuk menentukan lagu mana yang paling digemari setelah Kau Curi Lagi, yang merupakan single pertama, dan Juwita Hati, single kedua.

SEPUTAR J-ROCK

Akhirnya, J-Rocks, band Indonesia yg musiknya sangat terinpirasi dengan musik Jepang, merilis album barunya yg dikasih judul Spirit. Ini adalah album kedua mereka. Sebelumnya J-Rocks pada tahun 2005 sudah merilis album perdana yg dikasih judul Topeng Sahabat. Kehadiran band J-Rocks di belantika musik Indonesia memang sempat mengundang reaksi di mana-mana. Terlebih para fans musik Jepang. Mereka dengan mudah menuduh bahwa J-Rocks adalah band jiplakan L'Arc~en~Ciel [Laruku], salah satu band Jepang yg paling dikenal di Indonesia sini. Dan juga lagu-lagu yg diciptakan J-Rocks sangat familiar sekali musiknya dengan lagu-lagunya Laruku. Semenjak itu dimulailah aksi hujat terhadap kehadiran band ini.

Dan akhirnya hal tersebut menjadi kenyataan di album Spirit iniMereka memainkan dengan rapi dan kompak. Dengan komposisi musik yg terasa matang, aku yakin pendengar tidak akan merasa cepat bosan dan jenuh jika didengar secara terus-terusan..
Sekilas profile J-Rocks, band ini terdiri atas 4 orang personil. Mereka adalah Iman pada posisi vokal merangkap gitar, Sony pada gitar, Wima pada bass dan terakhir tentunya Anton yg menjadi drummer. Sebelum berkesempatan merilis album pertama, J-Rocks sering partisipasi di setiap acara festival. Akhirnya sampai ada sebuah kompetisi musik yg diselenggarakan oleh Nescafe. Di ajang ini, J-Rocks menjadi juara 1 dan msing-masing personilnya meraih penghargaan best vokalis, best gitaris, best bassist dan best drummer. So, J-Rocks ini bisa dikatakan band yg mempunyai skill handal, bukan band anak kemarin sore....

Kau Curi Lagi menjadi trackterfavorit di albu ini, di lagu ini, J-rocks menampilkan seorang cewek bernama Prisa [eh, dengar-dengar orgnya cakep tuh] untuk menyanyi bareng. Aku sendiri tidak tahu lebih detail siapa itu Prisa. Namun yg aku tahu, Prisa juga sempat jadi additional gitar buat band Seringai. Cewek metal dong?!!! Vokal Prisa yg ada sedikit sentuhan rocknya oke juga tuh. Lagu Kau Curi Lagi menjadi top rekues pada sebuah station radio swasta [namanya KALAWEIT FM]. Lagu ini terkesan simple. Namun entah bagaimana hasilnya justru terdengar luar biasa. Terlebih solo bass dan solo gitarnya.

sejarah musik rock jepang


Sejarah J-Rock dimulai tahun 1957 dengan dikenalnya musik rock di Jepang bersamaan dengan puncak kepopuleran rockabilly yang merupakan salah satu gaya rock 'n' roll.

Rockabilly yang dimulai di berbagai kelab jazz melahirkan penyanyi rockabilly seperti Mickey Curtis, Masaaki Hirao, dan Keijirō Yamashita. Pada bulan Februari 1958, ketiganya tampil dalam konser Westan Kānibaru I (Western Carnival I) di gedung pertunjukan bernama Nihon Gekijō, Tokyo.

Di akhir dekade 1950-an, kepopuleran rockabilly yang mulai surut digantikan era Kabā Popsu (cover pops) yang terdiri dari berbagai jenis musik. Di antara tokoh cover pops terdapat musisi seperti Yūya Uchida dan Isao Bitō yang berakar pada genre rockabilly. Selain itu, cover pops dengan gaya Liverpool Sound lahir mengikuti kepopuleran grup-grup musik seperti The Beatles di sekitar tahun 1963.

Gitar elektrik produk dalam negeri yang bisa dibeli dengan harga murah membantu terciptanya demam Ereki (musik rock dengan gitar elektrik). Istilah "Ereki" merupakan singkatan dari kata erekigitā (エレキギター ?, gitar listrik). Penggemar musik rock di Jepang banyak yang berganti identitas dari pendengar setia menjadi musisi rock.

j_rocks